Minggu, 30 November 2008

Tugas III


LAPORAN ANALISIS HUBUNGAN ANTARA STRUKTUR MODAL DENGAN NILAI PERUSAHAAN DARI TAHUN 2004 SAMPAI 2007
Profil Perusahaan
PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi , operasi dan pembuatan jalan tol baik di Indonesia dan di mancanegara. Aktivitas lain PT CMNP bergerak dalam bidang investasi dan jasa layanan pendukung untuk jalan tol. Proyek- proyek PT CMNP diantaranya yaitu Tol Cawang-Tanjung Priok dan Tol Waru Surabaya.
Analisa
Dalam grafik Hubungan Antara Debt To Equity Ratio Dengan Harga Saham Penutupan PT.Citra Marga Nushapala Tbk tahun 2004-2007, menunjukan hubungan antara D/E ratio dan Harga saham penutupan dari tahun 2004 sampai 2007. Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa untuk jumlah modal yang dimiliki oleh PT Citra Nushapala Tbk yang berasal dari utang pada tahun 2004 sampai 2007 mengalami kenaikan. Pada tahun 2004 D/E ratio yang dimiliki PT Citra Nushapala Tbk sebesar 1.5% atau 0.015 yang berasal dari hutang sebesar 10,60% dan modal sendiri sebesar 69,70%. Pada tahun 2004 ini kami belum bisa menyimpulkan baik atau buruknya nilai PT Citra Nushapala Tbk. Pada tahun 2005 D/E Rasio sebesar 31,50% atau 0,315 yang berasal dari hutang sebesar 22,20% dan modal sendiri 70,70%. Dari sini kita dapat melihat bahwa dari tahun 2004 sampai 2005 hutang yang digunakan bertambah sehingga biaya modal sendiri atau keuntungan yang di syaratkan pada modal sendiri juga bertambah. Pada tahun 2006 D/E Rasio sebesar 35% atau 0,35 yang berasal dari hutang sebesar 22% dan modal sendiri 65%, bisa dilihat pada tahun 2006 ini penggunaan hutang turun 0,2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mengakibatkan biaya modal sendiri berkurang sebesar 5,7%. Dan pada tahun 2007 PT Citra Nushapala Tbk mengalami D/E Rasio sebesar 95% atau 0,95 yang berasal dari hutang sebesar 48% dan modal sendiri 50%. Jika dilihat dari tahun 2004 hingga tahun 2007,perusahaan memiliki resiko paling tinggi pada tahun 2007 karena D/E rasio nya sebesar 95%.Karena ketika perusahaan menggunakan hutang untuk membiayai sebagian besar pendanaan perusahaan maka pendanaan perusahaan dikatakan sudah tidak efisien karena perusahaan sudah tidak dapat membiayai pendanaan dengan modal sendiri tetapi harus mencari pendanaan dari luar yaitu melalui hutang.
Sedangkan rata-rata harga saham penutupan dari tahun 2004 sampai 2007 mengalami kenaikan yang pesat teutama pada tahun 2006 sampai 2007 sebesar $1595,83. Awalnya pada tahun 2004 rata-rata saham penutupan sebesar $545,83 kemudian meningkat menjadi $899,167 di tahun 2005, dan terus meningkat di tahun 2006 sebesar $862,5. Dan pada akhirnya PT Citra Nushapala Tbk pada tahun 2007 rata-rata saham penutupan mengalami peningkatan yang cukup pesat dibandingkan 3 tahun sebelumnya sebesar $2458,33. Jadi dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan nilai perusahaan dari tahun 2004 hingga tahun 2007.Hal ini sesuai dengan teori kedua Modigliani dan Miller bahwa semakin tinggi porsi hutang,semakin tinggi harga saham .Penggunaan hutang memang dapat meningkatkan nilai perusahaan tetapi pada suatu titik tertentu yaitu pada saat struktur modal optimum,nilai perusahaan akan semakin menurun dengan meningkatnya proporsi hutang dalam struktur modalnya.
Dalam hal ini rata-rata saham penutupan dengan Debt To Equity Rasio mempunyai kaitan dengan struktur modal dimana strukur modal mempunyai arti perbandingan atau imbangan pendanaan jangka panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh perbandingan hutang jangka panjang terhadap modal sendiri Pemenuhan kebutuhan dana perusahaan dari sumber modal sendiri berasal dari modal saham, laba ditahan, dan cadangan. Jika dalam pendanaan perusahaan yang berasal dari modal sendiri masih memiliki kekurangan (deficit) maka perlu dipertimbangkan pendanaan perusahaan yang berasal dari luar, yaitu dari hutang (debt financing). Namun dalam pemenuhan kebutuhan dana, perusahaan harus mencari alternative-alternatif pendanaan yang efisien.
Pendanaan yang efisien akan terjadi bila perusahaan mempunyai struktur modal yang optimal. Struktur modal yang optimal dapat diartikan sebagai struktur modal yang dapat meminimalkan biaya penggunaan modal keseluruhan atau biaya modal rata-rata, sehingga memaksimalkan nilai perusahaan.
Kesimpulan
Melihat dari analisis yang kami buat dari grafik PT.Citra Marga Nushapala tahun 2004 sampai 2007 memiliki hutang yang semakin meningkat dari tahun ke tahun yang mengakibatkan struktur modal menjadi buruk.Di tahun 2004 hutang yang dimiliki PT.Citra Marga Nushapala cukup kecil dibandingkan dengan 3 tahun berikutnya tetapi modal yang dimiliki PT.Citra Marga Nushapala dari tahun 2004 ke 2005 terjadi peningkatan yang tidak terlalu besar, sedangkan dari tahun 2005 ke 2007 PT.Citra Marga Nushapala mengalami penurunan modal sendiri yang mengakibatkan PT.Citra Marga Nushapala menjadi rugi. Hal ini disebabkan karena penggunaan hutang PT.Citra Marga Nushapala Tbk semakin besar maka semakin besar pula resiko sehingga biaya modal sendiri akan bertambah. Jadi penggunaan hutang tidak akan meningkatkan nilai PT.Citra Marga Nushapala Tbk karena keuntungan dari biaya hutang yang lebih kecil ditutup dengan naiknya biaya modal sendiri.
Berdasarkan analisis dari tahun 2004 sampai tahun 2007 PT.Citra Marga Nushapala mengalami penurunan kinerja . Jadi dapat dikatakan PT.Citra Marga Nushapala Tbk. Dalam kondisi yang beresiko dan tidak aman.

Tidak ada komentar: